Kebangkitan Spiritual Bangsa Indonesia Untuk Membangun Peradaban Luhur Manusia di Bumi

Kebangkitan Spiritual Bangsa Indonesia Untuk Membangun Peradaban Luhur Manusia di Bumi

Rabu, 14 Juli 2021, 4:03 AM

 

Foto: Jacob Ereste

Kebangkitan Spiritual bangsa Indonesia perlu untuk dapat meningkatkan nilai-nilai kebajikan serta akal budi manusia Indonesia guna menghadapi pelik dan beragamnya masalah yang menghadang hidup dan penghidupan manusia pada umumnya pada era revolusi industri point empat sekarang ini yang masih terus meratap, seperti hendak meninggalkan banyak orang terseok-seok bertumbangan di belakangnya.


Jika spiritualitas dapat dijadikan basis pertahanan diri bagi setiap orang Indonesia, tampaknya dapat diyakini segenap pengaruh jelek yang bisa  menggradasi sikap dan sifat  manusia yang bertumpu pada moral, etika dan mental yang dibalut oleh akhlak yang kuat, maka masa depan bangsa dan negara Indonesia pasti mampu menjadi cahaya penerang di planet bumi ini.


Jika tidak, maka yang terjadi bisa sebaliknya, yaitu kegelapan yang mencekam serta menyeramkan. Ibarat dunia hantu yang membuat semua makhluk berikut alam lingungan sekitarnya tidak cuma gersang seakan telah menjadi neraka bagi siapa saja yang ada di dalamnya. Sebab yang rusak bukan cuma alam dan lingkungan hidup semata, tetapu juga tata sosial hingga budaya manusia semakin rusak. Kerakusan mengekploitasi alam lingkungan semakin brutal. Tak cuma hutan dan galian tambang yang rakus dan tamak, tapi laut serta  udara sudah dikapling-kapling untuk mendapat pundi-pundi dari transaksi yang culas dilakukan.


Jadi perilaku yang  bejad itu jelas tak dilakukan oleh manusia bodoh. Mereka justru terbilang pintar bahjan cerdas. Hanya saja para penjahat serta para pengkhianat bangsa dan negara ini sungguh tiďak bermoral. Tidak memiliki akhlak mulia sebagai manusia Indonesia yang berbudi luhur  serta mulia sebagaimana yang diidealkan oleh Pancasila sebagai falsafah bangsa maupun ideologi negara.


Karena itu maka bagi para pejabat negara yang melakukan tindak kejagatan, korup, sewenang-wenang dan menyalahgunakan wewenang atau kekuasaannya yang mendapat mandat serta mengemban amanah rakyat, maja sanksi dan hukuman yang patut dikenakan harus yang seberat mungkin. Sebab perilaku bejad seperti itu artinya bukan saja telah khianat kapada rakyat, tapi juga artinya itu khianat pula kepada Pancasila dan UUD 1945.


Dalam konteks ini maka gerakan kebangkitan spiritual bangsa Indonesia jelas semakin relevan untuk didukung oleh segenap komponen bangsa yang ingin selamat dalam arti dunia dan akherat. Sebab hanya dengan pola sikap dan sifat manusia yang berbasis pada nilai-nilai serta kaidah spiritual yang cukup dan mumpuni, maka hidup dan kehidupan manusia di muka bumi ini dapat diharap lebih baik, lebih beradab dan lebih mampu untuk dapat lebih  memanusiakan manusia. Bila tidak, maka sikap  rakus dan tamak -- bahkan serakah dan kemaruk -- akab semakin menjadi-jadi bersaing dengan perilaku kaum kapitalis yang telah mempermodern tampilannya dalam wujud neoliberal.


Untuk melakukan percepatan gerak dari kebangkitan spiritual, tentu saja tidak dapat dilakukan oleh GMRI sendiri, karena akan tergantung pala pada kerelaan serta kesadaran dan dukungan  segenap   komponen bangsa yang menyadari bahwa bangsa dan negara Indonesia perlu dan harus daoat segera diselamatkan dari kehancurannya.


Dari kondisi dan situasi Indonesia pada hari ini -- 14 Juli 2021 dimana pandemi Covid-19 semakin meluas jarahannya dan semakin banyak menekan korban -- sementara itu korupsi, hutang negara pada negara lain, riuh peredaran  narkoba terus  ramainya TKA yang masuk dan meresahkan itu --  harus dihadapi  dengan cara yang lebih bijak dan elegan, karena essensi dari kebangkitan spiritual yang diidealkan adalah ingin membangun pilar-pilar  peradaban manusia yang tangguh dan berkepribadian mulia sebagai manusia.


Ditulis oleh Jacob Ereste

Jakarta, 14 Juli 2021

TerPopuler